Jumat, 22 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM V BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIOPHYTA (Subclassis Asteridae)



LAPORAN PRAKTIKUM V BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Asteridae)





                                                                  Oleh:
                                               Nama                   : Khoirul Anam
                                               NIM                    : 1411161026
                                               Kelas                   : Biologi A
                                               Kelompok            : 3
                                               Semester              : IV
                                               Asisten                : 1. Rini Sulastri
                                                                              2. Zaenal Mustopa





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013

Acara Praktikum V
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Asteridae)

       I.            Tujuan Praktikum
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Asteridae.
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Asteridae.
    II.            Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).

Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).

 

Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)

1.      Subclassis Asteridae

Sub kelas Asteriidae terdiri atas 11 Ordo, 49 Famili, dan hampir dari 60.000 spesies. Merupakan subkelas yang paling maju dalam divisi Magnoliophyta. Ordo yang terpilih untuk dibahas antaralain, Gentianales, Solanales, Lamiales, Scrophulariales, Rubiales, Astrerales. Pendistribusiannya sangat luas, terdapat pada daerah tropis dan subtropis
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria yang maju dimiliki oleh subkelas ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau alkaloid. (Asep, 2013: 15)
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu :
a.      Familia Asteraceae
Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan)
b.      Familia Rubiaceae
Daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula interpetiolar, bunga tunggal, aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka)
c.       Familia Solanaceae
Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca)
d.      Familia Convolvulaceae
Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung)
e.       Familia Verbenaceae
Habitus berupa herba atau perdu, bunga majemuk, aktinomorph, daun tunggal tanpa stipula dan letaknya berhadapan. Contoh spesiesnya adalah Duranta erecta (Anak Nakal)
f.       Familia Apocynaceae
Bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus), buah tunggal atau ganda. Contohnya Plumeria acuminate (Kamboja) Duranta erecta (Anak Nakal) Ipomoea aquatica (kangkung) Solanum nigrum (Leunca) Ixora javanica (Soka) Ageratum
conyzoides (Babadotan)

 III.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat                                         B.  Bahan
Lembar hasil pengamatan            1. Ageratum conyzoides (Babadotan)
1.      Alat tulis                                2. Ixora javanica (Soka)
     3. Solanum nigrum (Leunca)
     4. Ipomoea aquatica (kangkung)
     5. Duranta erecta (Anak Nakal)
     6. Plumeria acuminate (Kamboja)
 IV.            Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.      Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.































    V.             
 VI.            Pembahasan
Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Asteridae, spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Plumeria acuminate (Kamboja), Duranta erecta (Anak Nakal), Ipomoea aquatica (Kangkung), Solanum nigrum (Leunca), Ixora javanica (Soka), Ageratum conyzoides (Babadotan). Berikut rincian pembahasannya:

1.      Ageratum conyzoides (Babadotan)
Kerajaan    : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Asterales
Famili              : Asteraceae
Genus              : Ageratum
Spesies            : Ageratum conyzoides

Deskripsi tanaman :
Ageratum conyzoides (Babadotan) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. (Anonim, 2013)
Morfologi tanaman :
Ageratum conyzoides (Babadotan) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Asterales family Asteraceae. Spesies ini memiliki habitus semak dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat berdiri tegak dan berbulu, (Tjitrosoepomo, 2009: 76).  Daunnya majemuk,  letak daun roset batang (berselang - seling), bentuk daunnya jantung terbalik (Obcordate), ujungnya runcing (Accutus), dengan pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun berlekuk dan memiliki pertulangan menyirip, (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Termasuk bunga majemuk, dengan perbungaan rasemosa dan simetri zigomorf, Memilki braktea involukrum, Bunga pseudanthium,  Memilki bunga pita, bibir dan tabung,  Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu dengan tipe Gamopertalus, tenda bunganya Calycinus, benang sari Syngenesius, dan putiknya Syncarp. Dengan distribusi seksnya monoceus.  babadotan dikenal luas sebagai obat luka. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
            Gambaran bunganya








2.      Ixora javanica (Soka)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
 Subclass         : Asteridae
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiaceae
Genus              : Ixora
Spesies                        : Ixora javanica

Deskripsi tanaman :
Di Indonesia tanaman Ixora javanica (Soka) merupakan tanaman hias yang cukup populer dikalangan penghobi tanaman hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam. Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu soka Jawa (Ixora javanica), ada pula yang berasal dari luar negeri seperti India dan China, dan sekarang telah hadir tanaman soka baru yang disebut soka hibrida. (Anonim, 2013)
Morfologi :
Ixora javanica (Soka) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rubiales family Rubiaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat berbuku – buku. (Tjitrosoepomo, 2009: 76). Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang(menyebar), bentuk daunnya lonjong (Elliptical) dengan pertulangan menyirip (Pinnatus), ujungnya runcing (Accutus), dengan pangkal daunnya runcing (Accutus), bagian tepi daun rata (Entire). (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Memiliki bunga majemuk, dengan perbungaan rasemosa dan bersimetri aktinomorf berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota, bunga soka yang masih kuncup mirip dengan jarum sehingga akan terkesan seperti gundukan jarum disaat sebelum bunganya mekar, kaliks mereduksi atau berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung, berligula atau mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2, ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, Dengan distribusi seksnya monoceus. Soka biasanya dimanfaatkan sebagai pembatas pagar ataupun ditanam di sudut – sudut halaman sebagai tanaman hias. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Diagram bunganya



3.      Solanum nigrum (Leunca)
Kerajaan       : Plantae
Divisi                        : Magnoliophyta
Kelas                        : Magnoliopsida
Subclass       : Asteridae
Ordo             : Solanales
Famili                       : Solanaceae
Genus                       : Solanum
Spesies                     : Solanum nigrum
Deskripsi tanaman :
Solanum nigrum (Leunca) adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Barat dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia karena mampu hidup dalam kondisi tertekan. Dalam bahasa Inggris ia paling banyak dikenal sebagai (European) black nightshade. (Anonim, 2013)
Morfologi :
Solanum nigrum (Leunca) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Solanales family Solanaceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola percabangan simpodial, bentuk penampang batangnya bulat tegak, lunak, dan berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009: 72). Jenis daun tunggal, duduk daun tersebar (Alternatus) atau roset batang, bentuk daun bundar telur (Ovate), ujung daun runcing (Accutus), pangkal daunnya tumpul (Obtuse),  pertulangan mennyirip (Pinnatus), tepi daun rata (Entire). (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Berupa bunga majemuk, perbungannya rasemosa, simetri bunganya aktinomorf, dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, dengan kepala sari kuning tegak, menutupi putiknya. benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah, calyx peristen, filament pendek dengan anthera besar dengan stamen epipetal, anemofili, ovarium superum. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Dengan distribusi seksnya monoceus. Di Indonesia leunca banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Diagram bunga secara umumnya





4.      Ipomoea aquatica (Kangkung)
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Subclass       : Rosidae
Ordo : Solanales
Famili           : Convulvaceae
Genus           : Ipomea
Spesies         : Ipomea aquatica
Deskripsi tanaman:
Ipomoea aquatica (Kangkung) merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Ipomoea aquatica (Kangkung) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Solanales family Convulvaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa herba, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampang batangnya bulat dan berongga, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar, (Tjitrosoepomo, 2009: 72). Daun dengan jenis daun tunggal, tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru, dengan filotaksis roset batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk daun seperti jantung (Cordatus), dengan pertulangan daun menjari (Palmatus) Tepi daun rata (Entire), dengan pangkal daun panah (Sagittatus). Dan untuk ujung daunnya runcing (Accutus). (Tjitrosoepomo, 2009: 7) Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung, petal bersatu, cepal lepas, aktinomorf, stamen epipetal, polen triaperture, superum, carpel syncarp, plasenta basalis, biseksual. Hampir keseluruhan tanaman muda boleh dimakan. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
5.      Duranta erecta (Anak Nakal)
 Kingdom        : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo    : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Duranta
Spesies            : Duranta erecta
Deskripsi tanaman:
Duranta erecta (Anak Nakal) merupakan sejenis perdu hias yang biasa ditanam orang sebagai pagar hidup atau komponen taman. Terdapat sejumlah kultivar berupa tanaman pagar atau tanaman pembatas. Kultivar yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai teh-tehan karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Tumbuhan berasal dari Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif (Australia, Tiongkok, Afrika Selatan, dan beberapa tempat di Oceania). (Anonim, 2013)
Morfologi:
Duranta erecta (Anak Nakal) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Lamiales family Verbenaceae. Spesies ini memiliki habitus Semak atau perdu tahunan, pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, (Tjitrosoepomo. 2009: 72). Memiliki daun tunggal dengan letak filotaksisnya berhadapan (roset batang), bentuk lonjong. memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate). Tepi daunnya bergerigi (Serrate), dengan ujung daun tumpul (Obtuse) dengan pangkal daun runcing (Accutus), (Tjitrosoepomo. 2009: 7). Memiliki bunga majemuk dengan perbungaan rasemosa dan simetri bunga yang Aktinomorf, Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, kaliks 2 - 6 sepal bersatu, biseksual, Corolla 4 - 5 simpetal, Stamen 24 adnasi dengan petal, ovarium superum, putik syncarp, stigma bercabang, berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini bermanfaat sebagai obat malaria dan pelancar peredaran darah karena mengandung tannin, savonin dan flavanoid. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
            Diagram bunganya




6.      Plumeria acuminate (Kamboja)
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo    : Gentiniales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesies            : Plumeria acuminate
Deskripsi tanaman:
Plumeria acuminate (Kamboja) termasuk kedalam suku Apocynaceae. Apocinaceae merupakan nama suku untuk kamboja-kambojaan yang didalam kulit batang dan dauunya terdapat kelenjar yang menghasilkan getah yang berwarna putih. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Plumeria acuminate (Kamboja) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Gentiniales family Apocynaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon, pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, (Tjitrosoepomo, 2009: 72). Daun merupakan jenis daun majemuk, Kamboja memiliki daun yang tidak lengkap karena daunnya hanya memiliki tangkai daun (Petiolus) dan helaian daun (Lamina) tanpa memiliki upih daun (Vagina), bentuk daun jantung terbalik (Obcordatus), letak daun tersebar, dengan pertulangan menyirip (Pinnatus), tepinya rata (Entire), ujung daun jantung (Cordatus), dengan pangkal daunnya runcing (Accutus). (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Bunganya majemuk, bersimetri aktinomorf, dan perbungaannya rasemosa, bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, kuncup bunga contortus (terpilin), calyx berjumlah 5 sepal, biseksual, ovarium superum, filamennya pendek, stamen berjumlah 4–5 epipetal, anthera bentuk panah, polentrinukleat, ada cakram nectar, berbunga sepanjang tahun. Digunakan untuk mengobati sakit kencing nanah, bengkak, bisul. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Diagram bunga secara umumnya










VII.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Asteridae  merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2.      Subclassis Asteridae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Plumeria acuminate (Kamboja), Duranta erecta (Anak Nakal), Ipomoea aquatica (Kangkung), Solanum nigrum (Leunca), Ixora javanica (Soka), Ageratum conyzoides (Babadotan).
3.      Ageratum conyzoides (Babadotan) dari family Asteraceae: Memilki braktea involukrum, Bunga pseudanthium,  Memilki bunga pita, bibir dan tabung.
4.      Ixora javanica (Soka) dari family Rubiaceae: Daun memiliki stipula interpetiolus, mahkota 4-5 berbentuk tabung
5.      Solanum nigrum (Leunca) dari family Solaneceae: Kaliks persisten, kelopak 5 bersatu, bunga kelipatan 5, Petal bersatu. Bunga berbentuk bintang, Batang memiliki rambutIpomoea aquatica (Kangkung) dari family Convolvulaceae: Bunga umumnya bentuk lonceng atau corong, Stamen sebanyak petal Ada getah, limbus tidak terbagi.
6.      Duranta erecta (Anak Nakal) dari family Verbenaceae: Petal bersatu ada tubus, limbus dan faux, Batang muda segi empat, mahkota 5 simpetal, berbibir 2.
7.      Plumeria acuminate (Kamboja) dari family Apocynaceae: Bunga pada waktu kuncup berputar, Bergetah putih atau bening, Antera terkumpul dibawah faux berbentuk tombak atau panah
VIII.            Pertanyaan
1.      Tuliskan cirri – cirri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis Asteridae?
Karakteristik yang dimiliki oleh tumbuhan subkelas ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau alkaloid.
2.      Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk kedalam Asteraceae, Solanaceae, dan Convolvulaceae?
Familia Asteraceae: Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan)
Familia Solanaceae: Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca)
Familia Convolvulaceae: Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung)
3.      Jelaskan kekhasan dara Ageratum conyzoideus dilihat dari bunganya?
Termasuk bunga majemuk, dengan perbungaan rasemosa dan simetri zigomorf, Memilki braktea involukrum, Bunga pseudanthium,  Memilki bunga pita, bibir dan tabung,  Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu dengan tipe Gamopertalus, tenda bunganya Calycinus, benang sari Syngenesius, dan putiknya Syncarp. Dengan distribusi seksnya monoceus.
4.      Jelaskan kekhasan dara Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
Bunga majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota, bunga soka yang masih kuncup mirip dengan jarum sehingga akan terkesan seperti gundukan jarum disaat sebelum bunganya mekar, kaliks mereduksi atau berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung, berligula atau mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2, ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, Dengan distribusi seksnya monoceus.
5.      Tuliskan salah satu family yang anggotanya banyak termasuk kedalam kelompok sayuran?
Family Convolvulaceae

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim, 2013. Asoka. http://id.wikipedia.org/wiki/Asoka (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Anonim, 2013. Bandotan. http://id.wikipedia.org/wiki/Bandotan (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Anonim, 2013. Kangkung. http://ms.wikipedia.org/wiki/Kangkung (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Anonim, 2013.  Ranti. http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Anonim, 2013. Sinyo Nakal. http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyo_nakal (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Anonim, 2013. Kemboja. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemboja (diakses tanggal 1 Mei 2013).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar