LAPORAN PRAKTIKUM V BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis
Asteridae)
Oleh:
Nama
: Khoirul Anam
NIM :
1411161026
Kelas
: Biologi A
Kelompok : 3
Semester : IV
Asisten : 1. Rini Sulastri
2.
Zaenal Mustopa
LABORATORIUM
BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013
Acara
Praktikum V
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis
Asteridae)
I.
Tujuan
Praktikum
1.
Menemukan ciri-ciri khusus
spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Asteridae.
2.
Membedakan ciri-ciri khusus
tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis
Asteridae.
II.
Landasan
Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan
kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada
umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota
(Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu
atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada
yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk
dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa
karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta
terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida
(monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang
lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia,
kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
1.
Subclassis Asteridae
Sub
kelas Asteriidae terdiri atas 11 Ordo, 49 Famili, dan hampir dari 60.000
spesies. Merupakan subkelas yang paling maju dalam divisi Magnoliophyta. Ordo
yang terpilih untuk dibahas antaralain, Gentianales, Solanales, Lamiales,
Scrophulariales, Rubiales, Astrerales. Pendistribusiannya sangat luas, terdapat
pada daerah tropis dan subtropis
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang
anggap paling maju diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta hal ini dapat
dibuktikan dengan beberapa kriteria yang maju dimiliki oleh subkelas ini antara
lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan
simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin,
salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal,
beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3,
Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum,
plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa
iridoid dan atau alkaloid. (Asep, 2013: 15)
Yang
akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu :
a. Familia Asteraceae
Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya
tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea
involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga
bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum
conyzoides (Babadotan)
b. Familia Rubiaceae
Daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula interpetiolar, bunga
tunggal, aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka)
c. Familia Solanaceae
Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal
bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca)
d. Familia Convolvulaceae
Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk,
bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung)
e. Familia Verbenaceae
Habitus berupa herba atau perdu, bunga majemuk, aktinomorph, daun
tunggal tanpa stipula dan letaknya berhadapan. Contoh spesiesnya adalah Duranta erecta (Anak Nakal)
f. Familia Apocynaceae
Bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux.
Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus), buah tunggal atau ganda. Contohnya Plumeria acuminate (Kamboja) Duranta erecta (Anak Nakal) Ipomoea aquatica (kangkung) Solanum nigrum (Leunca) Ixora javanica (Soka) Ageratum
conyzoides (Babadotan)
III.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat B. Bahan
Lembar hasil pengamatan 1. Ageratum conyzoides
(Babadotan)
1.
Alat tulis 2. Ixora javanica (Soka)
3.
Solanum nigrum (Leunca)
4.
Ipomoea aquatica (kangkung)
5.
Duranta erecta (Anak Nakal)
6.
Plumeria acuminate (Kamboja)
IV.
Prosedur
Kerja
1.
Habitus, pola percabangan,
dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.
Filotaksis, komposisi,
pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.
Bunga di amati dan
dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.
Perhiasan dan alat kelamin
bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.
Bagian – bagian tumbuhan
seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen,
dan pistilumnya diamati dan diberi nama.
V.
VI.
Pembahasan
Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme
fotosintetik dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi
magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada
tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat
yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit,
subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis
Asteridae, spesies yang akan
diamati pada subkelas ini adalah Plumeria
acuminate (Kamboja), Duranta erecta (Anak
Nakal), Ipomoea aquatica (Kangkung), Solanum nigrum (Leunca), Ixora javanica (Soka), Ageratum conyzoides
(Babadotan). Berikut rincian pembahasannya:
1.
Ageratum conyzoides (Babadotan)
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum
conyzoides
Deskripsi tanaman :
Ageratum conyzoides (Babadotan)
adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di
wilayah Nusantara, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga
40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini
dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. (Anonim, 2013)
Morfologi tanaman :
Ageratum conyzoides (Babadotan) adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Asterales family Asteraceae. Spesies ini memiliki habitus semak
dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat berdiri
tegak dan berbulu, (Tjitrosoepomo, 2009: 76). Daunnya majemuk, letak daun roset batang (berselang - seling),
bentuk daunnya jantung terbalik (Obcordate), ujungnya runcing (Accutus), dengan
pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun berlekuk dan memiliki
pertulangan menyirip, (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Termasuk bunga majemuk, dengan
perbungaan rasemosa dan simetri zigomorf, Memilki braktea
involukrum, Bunga pseudanthium, Memilki
bunga pita, bibir dan tabung, Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam
bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai
rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di
ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong
seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung
sempit, putih atau ungu dengan tipe Gamopertalus, tenda bunganya Calycinus,
benang sari Syngenesius, dan putiknya Syncarp. Dengan
distribusi seksnya monoceus.
babadotan dikenal luas sebagai obat luka. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
Gambaran
bunganya
2.
Ixora javanica (Soka)
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Spesies : Ixora javanica
Deskripsi tanaman :
Di Indonesia
tanaman Ixora javanica (Soka) merupakan tanaman hias yang cukup populer
dikalangan penghobi tanaman hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam.
Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu soka Jawa (Ixora javanica), ada pula yang berasal dari luar negeri seperti
India dan China, dan sekarang telah hadir tanaman soka baru yang disebut soka
hibrida. (Anonim, 2013)
Morfologi :
Ixora javanica (Soka)
adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rubiales family Rubiaceae. Spesies
ini memiliki habitus perdu dengan pola percabangan simpodial serta segi
penampang batangnya bulat berbuku – buku. (Tjitrosoepomo, 2009: 76). Berdaun tunggal
dengan duduk daunnya roset batang(menyebar), bentuk daunnya lonjong (Elliptical)
dengan pertulangan menyirip (Pinnatus), ujungnya runcing (Accutus), dengan
pangkal daunnya runcing (Accutus), bagian tepi daun rata (Entire). (Tjitrosoepomo,
2009: 7). Memiliki bunga majemuk, dengan perbungaan rasemosa
dan bersimetri aktinomorf berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk
corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota, bunga soka yang masih
kuncup mirip dengan jarum sehingga akan terkesan seperti gundukan jarum disaat
sebelum bunganya mekar, kaliks mereduksi atau berubah bentuk menjadi
pappus, korolla berbentuk tabung, berligula atau mempunyai 2 labia, stamen 5,
epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2, ovarium inferum, satu
lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, Dengan
distribusi seksnya monoceus. Soka biasanya dimanfaatkan sebagai pembatas pagar ataupun ditanam di
sudut – sudut halaman sebagai tanaman hias. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Diagram bunganya
3.
Solanum nigrum (Leunca)
Kerajaan :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass :
Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum nigrum
Deskripsi tanaman :
Solanum
nigrum (Leunca) adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan
juga menjadi bahan pengobatan. Tumbuhan ini berasal dari Asia
Barat dan telah menyebar
ke seluruh penjuru dunia karena mampu hidup dalam kondisi tertekan. Dalam
bahasa Inggris ia paling banyak dikenal sebagai (European) black
nightshade. (Anonim,
2013)
Morfologi :
Solanum nigrum (Leunca) adalah salah satu contoh spesies
dari ordo Solanales family Solanaceae. Spesies ini memiliki habitus herba pola
percabangan simpodial, bentuk penampang batangnya bulat tegak, lunak, dan
berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009: 72). Jenis daun tunggal, duduk daun
tersebar (Alternatus) atau roset batang, bentuk daun bundar telur (Ovate),
ujung daun runcing (Accutus), pangkal daunnya tumpul (Obtuse), pertulangan mennyirip (Pinnatus), tepi daun rata
(Entire). (Tjitrosoepomo, 2009: 7). Berupa bunga majemuk, perbungannya rasemosa, simetri bunganya aktinomorf, dengan mahkota kecil, bangun bintang,
berwarna putih, dengan kepala sari kuning tegak, menutupi putiknya. benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah, calyx
peristen, filament pendek dengan anthera besar dengan stamen epipetal,
anemofili, ovarium superum. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan
berbulu. Dengan distribusi seksnya monoceus. Di Indonesia leunca banyak dikonsumsi sebagai lalapan
atau sayuran. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Diagram bunga secara umumnya
4.
Ipomoea aquatica
(Kangkung)
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass :
Rosidae
Ordo : Solanales
Famili :
Convulvaceae
Genus :
Ipomea
Spesies : Ipomea aquatica
Deskripsi tanaman:
Ipomoea aquatica (Kangkung) merupakan tanaman menetap yang
dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran
tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah
sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150
cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Ipomoea
aquatica (Kangkung) adalah
salah satu contoh spesies dari ordo Solanales family Convulvaceae. Spesies ini
memiliki habitus berupa herba, dengan percabangan simpodial,
dan bentuk segi penampang batangnya bulat dan berongga, berbuku-buku, banyak mengandung
air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar, (Tjitrosoepomo,
2009: 72). Daun dengan jenis daun tunggal, tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru, dengan filotaksis roset batang (berselang – seling) memiliki daun dengan bentuk
daun seperti jantung (Cordatus), dengan pertulangan daun menjari (Palmatus) Tepi daun rata (Entire), dengan pangkal daun panah (Sagittatus). Dan untuk ujung daunnya
runcing (Accutus).
(Tjitrosoepomo, 2009: 7) Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk
“terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung, petal
bersatu, cepal lepas, aktinomorf, stamen epipetal, polen triaperture, superum,
carpel syncarp, plasenta basalis, biseksual. Hampir keseluruhan tanaman muda
boleh dimakan. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
5.
Duranta erecta (Anak
Nakal)
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Lamiales
Famili :
Verbenaceae
Genus :
Duranta
Spesies :
Duranta erecta
Deskripsi tanaman:
Duranta
erecta (Anak Nakal) merupakan
sejenis
perdu hias yang biasa ditanam orang sebagai pagar hidup atau komponen taman.
Terdapat sejumlah kultivar berupa tanaman pagar atau tanaman pembatas. Kultivar
yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai teh-tehan
karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Tumbuhan berasal dari
Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat
bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif (Australia, Tiongkok, Afrika
Selatan, dan beberapa tempat di Oceania). (Anonim, 2013)
Morfologi:
Duranta
erecta (Anak Nakal) adalah
salah satu contoh spesies dari ordo Lamiales family Verbenaceae. Spesies ini
memiliki habitus Semak atau perdu tahunan, pola percabangan simpodial, bentuk
penampangnya bulat, (Tjitrosoepomo. 2009: 72). Memiliki daun tunggal dengan letak filotaksisnya berhadapan (roset batang),
bentuk lonjong. memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate). Tepi daunnya bergerigi
(Serrate), dengan ujung daun tumpul (Obtuse) dengan pangkal daun runcing (Accutus), (Tjitrosoepomo. 2009: 7). Memiliki bunga majemuk dengan perbungaan
rasemosa dan simetri bunga yang Aktinomorf, Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih,
tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, kaliks 2 - 6 sepal bersatu,
biseksual, Corolla 4 - 5 simpetal, Stamen 24 adnasi dengan petal, ovarium
superum, putik syncarp, stigma bercabang, berbunga sepanjang tahun.
Tanaman ini bermanfaat sebagai obat malaria dan pelancar peredaran darah karena
mengandung tannin, savonin dan flavanoid. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Diagram bunganya
6. Plumeria acuminate (Kamboja)
Kingdom :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentiniales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesies
: Plumeria acuminate
Deskripsi tanaman:
Plumeria
acuminate (Kamboja) termasuk
kedalam suku Apocynaceae. Apocinaceae merupakan nama suku untuk
kamboja-kambojaan yang didalam kulit batang dan dauunya terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah yang berwarna putih. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706),
pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja
sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di
hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam
kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja
ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat
diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Plumeria acuminate (Kamboja) adalah salah satu contoh spesies
dari ordo Gentiniales family Apocynaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon,
pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, (Tjitrosoepomo, 2009:
72). Daun merupakan jenis daun majemuk, Kamboja memiliki daun
yang tidak lengkap karena daunnya hanya memiliki tangkai daun (Petiolus) dan
helaian daun (Lamina) tanpa memiliki upih daun (Vagina), bentuk daun jantung terbalik (Obcordatus), letak daun
tersebar, dengan pertulangan menyirip (Pinnatus), tepinya rata (Entire), ujung
daun jantung (Cordatus), dengan pangkal daunnya runcing (Accutus). (Tjitrosoepomo,
2009: 7). Bunganya majemuk, bersimetri aktinomorf, dan
perbungaannya rasemosa, bunganya berbentuk terompet, muncul pada
ujung-ujung tangkai, kuncup
bunga contortus (terpilin), calyx berjumlah 5 sepal,
biseksual, ovarium superum,
filamennya pendek, stamen berjumlah 4–5 epipetal, anthera bentuk panah,
polentrinukleat, ada cakram nectar, berbunga sepanjang
tahun. Digunakan untuk mengobati sakit kencing nanah, bengkak, bisul. (Tjitrosoepomo. 2009: 122).
Diagram bunga secara umumnya
VII.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Asteridae
merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2.
Subclassis Asteridae, spesies yang telah diamati pada subkelas
ini Plumeria acuminate (Kamboja), Duranta erecta (Anak Nakal), Ipomoea aquatica (Kangkung), Solanum nigrum (Leunca), Ixora javanica (Soka), Ageratum conyzoides
(Babadotan).
3.
Ageratum conyzoides
(Babadotan) dari family Asteraceae: Memilki
braktea involukrum, Bunga pseudanthium,
Memilki bunga pita, bibir dan tabung.
4.
Ixora javanica (Soka) dari family Rubiaceae: Daun
memiliki stipula interpetiolus, mahkota 4-5 berbentuk tabung
5.
Solanum nigrum (Leunca) dari family Solaneceae: Kaliks
persisten, kelopak 5 bersatu, bunga kelipatan 5, Petal bersatu. Bunga berbentuk
bintang, Batang memiliki rambutIpomoea aquatica (Kangkung) dari family Convolvulaceae:
Bunga umumnya bentuk lonceng atau corong, Stamen sebanyak petal Ada
getah, limbus tidak terbagi.
6.
Duranta erecta (Anak Nakal) dari family Verbenaceae: Petal
bersatu ada tubus, limbus dan faux, Batang muda segi empat, mahkota 5 simpetal,
berbibir 2.
7.
Plumeria acuminate (Kamboja) dari family Apocynaceae: Bunga
pada waktu kuncup berputar, Bergetah putih atau bening, Antera terkumpul
dibawah faux berbentuk tombak atau panah
VIII.
Pertanyaan
1.
Tuliskan cirri – cirri khusus tumbuhan yang termasuk
kepada subclassis Asteridae?
Karakteristik yang dimiliki oleh tumbuhan subkelas
ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola
percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin
sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu
Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen
berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum
atau inferum, plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi
senyawa iridoid dan atau alkaloid.
2.
Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk kedalam
Asteraceae, Solanaceae, dan Convolvulaceae?
Familia
Asteraceae: Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya
tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea
involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga
bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum
conyzoides (Babadotan)
Familia
Solanaceae: Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten,
petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca)
Familia
Convolvulaceae: Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk,
bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung)
3.
Jelaskan kekhasan dara Ageratum conyzoideus dilihat dari bunganya?
Termasuk bunga majemuk, dengan perbungaan
rasemosa dan simetri zigomorf, Memilki braktea involukrum, Bunga
pseudanthium, Memilki bunga pita, bibir
dan tabung, Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam
bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai
rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di
ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong
seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung
sempit, putih atau ungu dengan tipe Gamopertalus, tenda bunganya Calycinus,
benang sari Syngenesius, dan putiknya Syncarp. Dengan
distribusi seksnya monoceus.
4.
Jelaskan kekhasan dara Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
Bunga majemuk, berkelamin
dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota,
bunga soka yang masih kuncup mirip dengan jarum sehingga akan terkesan seperti gundukan
jarum disaat sebelum bunganya mekar, kaliks mereduksi atau
berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung, berligula atau
mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2,
ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, Dengan
distribusi seksnya monoceus.
5.
Tuliskan salah satu family yang anggotanya banyak
termasuk kedalam kelompok sayuran?
Family Convolvulaceae
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani,
Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani
Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim,
2013. Ranti.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti (diakses tanggal 1 Mei 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar