Sabtu, 09 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM III BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIOPHYTA (Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae)



LAPORAN PRAKTIKUM III BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJT5Niw_Vj3Aj7L_PbAicHS2OaBtNrlhOcYaSZoDGEUCM4YeWJv1burDJnDyX5ROu0ENz7LqsvIEe2_DUWq-IAiZVeoWeuQNzB05V1sf7wuZcbCDW9IY9nDlp3FxnDVFp4IeKDhk0XwIw/s200/logo-iain-syekh-nurjati.jpg



                                                                  Oleh:
                                               Nama                   : Khoirul Anam
                                               NIM                    : 1411161026
                                               Kelas                   : Biologi A
                                               Kelompok            : 3
                                               Semester              : IV
                                               Asisten                : 1. Rini Sulastri
                                                                              2. Zaenal Mustopa





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013

Acara Praktikum III
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae)

       I.            Tujuan Praktikum
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae.
    II.            Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).

Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).

 

Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut (Kimball. 1987):

1.      Subclassis Caryophyllidae
Karakteristik dari Subclassis Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam. Anggota yang primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari sini berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal dan polen yang trinukleat. Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus; embrio yang masak sering diliputi perisperm. Subclassis ini memiliki 3 ordo, 14 famili, dan 14.000 species. (Asep. 2013: 10),
Adapun Famili yang dibahas ada 4, (Kimball. 1987) yaitu :
a.       Portulacaceae
Habitus umumnya semak sampai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda. Menhhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih kotor . Contohnya adalah Talinum paniculatum (Ginseng).
b.      Cactaceae
Habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Batang sukulen, Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon. Bunganya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5. Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan menghasilkan buah tunggal. Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. daun termodifikasi menjadi duri, memiliki bunga tunggal. Contohnya: Opuntia vulgaris (Kaktus)
c.       Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah termasuk maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil, tungal, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola.  Setiap bunganya memiliki simetri aktinomorf, bi- atau uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering berbentuk selaput, lepas atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen sebanyak perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium. Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium superum, 2-3 karpel, 1 ruangan dengan satu atau beberapa ovulum, bunga majemuk (spika) dan memiliki banyak brachtea, Kaliks serta korola tidak bisa dibedakan karena bentuknya tipis seperti membran. Anggota famili ini misalnya Celosia argentea (Jawer Ayam)
d.      Nyctaginaceae
familia ini adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah Ciri khas famili ini adalah memiliki braktea yang berwarna dan persisten, dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Contohnya adalah Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat).

2.      Subclassis Dilleniidae
Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal. Subclassis ini terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan 25.000 species. (Asep. 2013: 10)
 Adapun famili yang dibahas ada 3 famili, (Kimball. 1987) yaitu:
a.       Malvaceae
Familia yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal dengan urat daun palmatus, letaknya tersebar, umumnya ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual, kaliks 5 sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ), korolla 5 petal, lepas atau melekat pada tabung filamen, stamen banyak, yang paling luar dapat membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung yang disebut “ Staminal colomn “ atau tabung stamina, ovarium superum terdiri dari 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap karpel, stillus sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula, scizokarpium, baka atau samara. Contohnya adalah Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu).
b.      Caricaceae
Familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging. Contoh tumbuhannya adalah Carica papaya (Pepaya).
c.       Cucurbitaceae
Familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula., contohnya Momordica charantia (Pare).
 III.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat                                         B.  Bahan

1.      Lembar hasil pengamatan      1. Talinum paniculatum (Ginseng)

2.      Alat tulis                                2. Opuntia vulgaris (Kaktus)
     3. Celosia argentea (Jawer Ayam)
     4. Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat)
     5. Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu)
     6. Carica papaya (Pepaya)
     7. Momordica charantia (Pare)
     8. Brassica sinensis (Petsai)

 IV.            Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.      Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.









    V.             
 VI.            Pembahasan
Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, 2 subkelas dari 5 subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas adalah  dalam praktikum ini pada Subclassis Caryophyllidae, spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah   Talinum paniculatum (Ginseng), Opuntia vulgaris (Kaktus), Celosia argentea (Jawer Ayam), dan Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) dan Subkelas Dillenidae yang di amati adalah Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu), Carica papaya (Pepaya), Momordica charantia (Pare), Brassica sinensis (Petsai). Berikut rincian pembahasannya:
1.      Talinum paniculatum (Ginseng)
Kerajaan    : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Portulaceae
Genus              : Talinum
Spesies            : Talinum paniculatum
Deskripsi tanaman :
Talinum paniculatum ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. (Anonim. 2009)
Morfologi tanaman :
Talinum paniculatum adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Portulaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat dan warnanya hijau ungu. Berdaun tunggal dan berbentuk bundar telur (Ovatus), Ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtusus), bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), permukaannya mengkilap dengan duduk daun roset,  bunga majemuk berbentuk malai, di ujung bercabang, mahkota lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai lima belas, tangkai bercabang, merah keunguan, perbungaan simosa, Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan stamen bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium superum serta simetri bunganya aktinomorf dengan kelamin tumbuhan dioceus. Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya sentralis dan tumbuhan ini berumur tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung saponan dan flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan paru-paru dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu makan atau stomakik (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
2.      Opuntia vulgaris (Kaktus)
Kerajaan          : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Magnoliopsida
 Subclass         : Caryophyllidae
Ordo    : Caryophyllales
Famili  : Cactaceae
Genus  : Opuntia
Spesies            : Opuntia vulgaris
Deskripsi tanaman :
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae, dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. (Anonim. 2009)

Morfologi :
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Cactaceae. Spesies ini memiliki habitus sukulen dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya filokladiom. Berdaun majemuk dan berbentuk tereduksi menjadi duri, Ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya roset batang, bagian tepi daun rata (entire) Perbungannya dengan jenis kelamin biseksual. Calix dan stamennya lepas serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan karpelnya apokarp, tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun. Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
3.      Celosia argentea (Jawer Ayam)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
 Subclass         : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Celosia
Spesies                        : Celosia argentea
Deskripsi tanaman :
Celosia argentea adalah tanaman bunga dari famili Amaranthaceae yang bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh dibagian kepala ayam jantan, tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di taman-taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias, batangnya tebal dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.[jenis tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi ada yang besar, sedang. bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat banyak. (Anonim. 2009)
Morfologi :
Celosia argentea (Jawer Ayam) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Amaranthaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu  pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun majemuk, duduk daun roset batang, bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), ujung daun Atenuatus,  pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal daunnya kuneatus, bunga tunggal, Perbungannya umbela, simetri bunganya aktinomorf, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang dengan jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen pada bagian dasar bersatu serta pistilumnya dinding ovaium terpisah. Ovariumnya superum dengn simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan karpelnya sinkarp, memiliki jenis buah majemuk dengan tipe plasenta basalis. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun. Jengger ayam memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
4.      Bunga Pukul EmpatMirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat)
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Subclass       : Caryophyllidae
Ordo             : Caryophyllales
Famili           : Nyctaginaceae
Genus           : Mirabilis
Spesies         : Mirabilis jalapa
Deskripsi tanaman:
Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) merupakan Tanaman ini termasuk familia Nyctaginaceae. Tumbuhan ini merupakan tanaman hias. Bunganya mekar di sore hari dan kuncup kembali menjelang siang. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Nyctaginaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun majemuk bifoliolatus, duduk daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus),  pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya membundar (rotundatus), Perbungaan majemuk dengan bentuk bunga seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam. Jenis kelaminnya biseksual calyx atau corolla perigonium, stamen atau benang sarinya lepas, pistilum atau karpelnya stigma bersatu dengan ovarium inverum, simentri bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceus, perlekatan karpel sinkarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan kurang dari 1 tahun. Khasiat bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) bersifat Anti inflamasi dan Direutik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
5.       Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu)
 Kingdom        : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo    : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosasinensis
Deskripsi tanaman:
Hibiscus rosasinensis merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.. (Anonim. 2009)

Morfologi:
Hibiscus rosasinensis adalah salah satu contoh spesies dari ordo Malvales family Moraceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris,  jenis daun tinggal, duduk daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun bergerigi (serratus), bunga tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, bunga sepatu memiliki bentuk seperti lonceng dan letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjang, mahkota bunga malekuk ke atas dengan jumlah mahkota 5 petal. Bentuk mahkota bunganya bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, jadi pinggiran mahkota itu seperri sobek-sobek, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Pada bagian tengah bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga dengan serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam Perbanyakan dengan bisa dengan stek batang atau biji. Tanaman ini merupakan tanaman dengan distribusi seksnya monoceious. Peranan tanaman ini terletak pada Daun Hibiscus rosasinensis yang berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
6.      Carica papaya (pepaya)
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo    : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies            : Carica papaya
Deskripsi tanaman:
Carica papaya (pepaya) merupakan Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Carica papaya (pepaya) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus herba, pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak,  Daun pepaya merupakan jenis daun tunggal menjari, bentuk daun bercangap dan memiliki bagian yang sudah lengkap yaitu adanya pelepah  atau upih daun, tangkai daun dan helaian daun. Daun pepaya ini mempunyai bangun bulat atau orbicularis, ujung daun meruncing (acuminatus),  tangkai daun panjang dan berongga, pangkal daun memerisai (peltatus) dengan duduk daun menyebar, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium inferum, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun, Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
7.      Momordica charantia (Pare)
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Magnoliopsida
 Sub Kelas       : Dillenidae
Ordo    : Cucurbitales
Famili  : Cucurbitaceae
Genus  : Momordica
Spesies            : Momordica charantia\

Deskripsi tanaman:
Momordica charantia merupakan family Cucurbitaceae adalah sejenis tanaman menjalar dengan buahnya panjang bergerigi dan runcing ujungnya. Buahnya yang berasa pahit biasa diolah sebagai sayur. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Momordica charantia adalah salah satu contoh spesies dari ordo Cucurbitales family Cucurbitaceae. Spesies ini memiliki habitus liana pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun tunggal, duduk daun berselang - seling, bentuk daun tombak,  ujung daun tumpul (obtuse), pangkal daunnya anak panah (segittate), pertulangan menjari (palmate), tepi daun bergerigi (serratus), bunga tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, Familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga beruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula. Pare sering digunakan sebagai obat penurun panas, obat diare, dan juga digunakan untuk menangkal keracunan makanan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).








VII.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Caryophillidae dan Dinellidae merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2.      Subclassis Caryophyllidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini adalah   Talinum paniculatum (Ginseng), Opuntia vulgaris (Kaktus), Celosia argentea (Jawer Ayam), dan Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) dan Subkelas Dillenidae yang telah di amati adalah Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu), Carica papaya (Pepaya), Momordica charantia (Pare),
3.      Karakteristik subkelas Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit.  Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam, sedangkan Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap
4.      Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies subkelas Caryophyllidae  ini memiliki kesamaan yaitu termasuk tanaman perdu dengan pola percabangan simpodial. Jenis kelaminnya biseksual, ovariumnya superum hanya ada beberapa yang inferum. Simetri bunganya aktinomorf dan rata-rata umur dari tumbuhan ini adalah tahunan.
5.      Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies dari subkelas Dilleniidae memiliki khasiat dan kegunaan yang bermacam-macam, terutama dalam kesehatan.
6.      Ketujuh family yang dibahas ini memiliki perbedaan dalam hal duduk daun yang dimiliknya dengan pola pertulangan daunnya, perbungaannya, keadaan kaliks/korolanya, karpel dan perlekatannya, posisi ovarium dan tipe plasentanya.
7.      Ketujuh family yang dibahas ini memiliki kesamaan dalam jenis kelamin tumbuhannya..





VIII.            Jawaban
1.      Ciri khusus pada Subclassis Caryophyllidae yaitu mempunyai perhiasan bunga secara morfologi lebih kompleks dan beragam, sedangkan pada Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap.
2.      Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
3.      Kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4.      Distrisbusi seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis kelamin sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci, biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus (pistillate, betina, uniseksual).
5.      Peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.













DAFTAR PUSTAKA

Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim. 2009. Angiospermae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 17 April 2013).
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/ plantae dan animalia (diakses 17 April 2013).












Tidak ada komentar:

Posting Komentar