LAPORAN PRAKTIKUM III BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Caryophyllidae dan
Dillenidae)
Oleh:
Nama
: Khoirul Anam
NIM :
1411161026
Kelas
: Biologi A
Kelompok : 3
Semester : IV
Asisten : 1. Rini
Sulastri
2.
Zaenal Mustopa
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH
NURJATI
CIREBON
2013
Acara Praktikum III
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Caryophyllidae dan
Dillenidae)
I.
Tujuan Praktikum
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Caryophyllidae dan Dillenidae.
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan
yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan
Dillenidae.
II.
Landasan Teori
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
(Sudarsono, 2005: 20).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut (Kimball. 1987):
1.
Subclassis Caryophyllidae
Karakteristik dari
Subclassis Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan
sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara
morfologi lebih komplek dan beragam. Anggota yang primitif hanya mempunyai 1
lingkaran perhiasan bunga dari sini berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga
yang termodifikasi menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen masak dalam
urutan sentrifugal dan polen yang trinukleat. Ovul bitegmik dan
”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus; embrio yang masak sering
diliputi perisperm. Subclassis ini memiliki 3 ordo, 14
famili, dan 14.000 species. (Asep. 2013: 10),
Adapun Famili yang
dibahas ada 4, (Kimball. 1987) yaitu :
a. Portulacaceae
Habitus umumnya semak
sampai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau
atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal tumpul,
tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm,
warnanya hijau. Bunga umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil,
kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala
putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda.
Menhhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau.
Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih
kotor . Contohnya adalah Talinum
paniculatum (Ginseng).
b. Cactaceae
Habitus berupa herba,
dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Batang sukulen,
Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum
memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan
betinanya terdapat dalam satu pohon. Bunganya merupakan bunga tunggal, dan
termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri
bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5. Kedudukan
Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan menghasilkan buah
tunggal. Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. daun
termodifikasi menjadi duri, memiliki bunga tunggal. Contohnya: Opuntia vulgaris (Kaktus)
c. Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas
ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah termasuk maju dalam segi
habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya tersebar atau
berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil, tungal, sering
diliputi oleh braktea, atau brakteola. Setiap bunganya memiliki simetri
aktinomorf, bi- atau uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering
berbentuk selaput, lepas atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen
sebanyak perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium.
Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium superum,
2-3 karpel, 1 ruangan dengan satu atau beberapa ovulum, bunga majemuk (spika)
dan memiliki banyak brachtea, Kaliks serta korola tidak bisa dibedakan karena
bentuknya tipis seperti membran. Anggota famili ini misalnya Celosia argentea (Jawer Ayam)
d. Nyctaginaceae
familia ini adalah
herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu,
tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga,
beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau
atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu
hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada
pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau
bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang
mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah Ciri khas famili ini
adalah memiliki braktea yang berwarna dan persisten, dimanfaatkan sebagai
tanaman hias. Contohnya adalah Mirabilis
jalapa (Bunga Pukul Empat).
2.
Subclassis Dilleniidae
Subkelas Dilleniidae
merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun
kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal
jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa
apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa
anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan
ada juga yang parietal. Subclassis ini terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan
25.000 species. (Asep. 2013: 10)
Adapun famili yang dibahas ada 3 famili, (Kimball.
1987) yaitu:
a. Malvaceae
Familia yang berhabitus
herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang,
sisik atatu bentuk yang lain, daun tunggal dengan urat daun palmatus, letaknya
tersebar, umumnya ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa,
biseksual, kaliks 5 sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ),
korolla 5 petal, lepas atau melekat pada tabung filamen, stamen banyak, yang
paling luar dapat membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk
tabung yang disebut “ Staminal colomn “ atau tabung stamina, ovarium superum
terdiri dari 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap
karpel, stillus sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula,
scizokarpium, baka atau samara. Contohnya adalah Hibiscus rosasinensis (Kembang Sepatu).
b. Caricaceae
Familia yang berhabitus
pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di
ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai
majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal
atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5
sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau
tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium
superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan
plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging. Contoh tumbuhannya
adalah Carica papaya (Pepaya).
c. Cucurbitaceae
Familia yang berhabitus
basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk
spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar,
urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga
tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya
uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga
aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5
sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan
ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu
ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga
ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula.,
contohnya Momordica charantia (Pare).
III.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat B.
Bahan
1. Lembar hasil pengamatan 1. Talinum paniculatum (Ginseng)
2. Alat tulis
2. Opuntia vulgaris
(Kaktus)
3. Celosia
argentea (Jawer Ayam)
4. Mirabilis
jalapa (Bunga Pukul Empat)
5. Hibiscus
rosasinensis (Kembang Sepatu)
6. Carica
papaya (Pepaya)
7. Momordica charantia (Pare)
8. Brassica sinensis (Petsai)
IV.
Prosedur Kerja
1. Habitus, pola percabangan, dan
bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2. Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk,
dan tepi daunnya diamati.
3. Bunga di amati dan dibandingkan pada
komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4. Perhiasan dan alat kelamin bunga
pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5. Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan,
letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan
diberi nama.
V.
VI.
Pembahasan
Divisi
magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik
dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta
mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air,
beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat
mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, 2 subkelas
dari 5 subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas adalah dalam praktikum ini pada Subclassis Caryophyllidae,
spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Talinum
paniculatum (Ginseng), Opuntia
vulgaris (Kaktus), Celosia argentea (Jawer
Ayam), dan Mirabilis jalapa (Bunga
Pukul Empat) dan Subkelas Dillenidae
yang di amati adalah Hibiscus
rosasinensis (Kembang Sepatu), Carica
papaya (Pepaya), Momordica charantia (Pare),
Brassica sinensis (Petsai). Berikut
rincian pembahasannya:
1.
Talinum paniculatum (Ginseng)

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulaceae
Genus : Talinum
Spesies : Talinum
paniculatum
Deskripsi
tanaman :
Talinum paniculatum
ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa
digunakan sebagai pengganti kolesom. (Anonim. 2009)
Morfologi
tanaman :
Talinum
paniculatum adalah salah satu contoh spesies dari
ordo Caryophyllales family Portulaceae. Spesies ini memiliki habitus herba
dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat dan
warnanya hijau ungu. Berdaun tunggal dan berbentuk bundar telur (Ovatus), Ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtusus), bagian tepi
daun rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), permukaannya
mengkilap dengan duduk daun roset, bunga majemuk berbentuk malai, di ujung bercabang, mahkota
lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai lima belas, tangkai
bercabang, merah keunguan,
perbungaan simosa, Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan
stamen bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium
superum serta simetri bunganya aktinomorf dengan kelamin tumbuhan dioceus.
Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya
sentralis dan tumbuhan ini berumur tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung
saponan dan flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan
paru-paru dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu
makan atau stomakik (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
2.
Opuntia vulgaris (Kaktus)

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass :
Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Deskripsi
tanaman :
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah nama
yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae, dapat tumbuh pada waktu yang lama
tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak
untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk
mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap
kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk
menjadi duri
sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh
pada waktu yang lama tanpa air. (Anonim. 2009)
Morfologi :
Opuntia
vulgaris (kaktus) adalah salah satu contoh spesies dari ordo
Caryophyllales family Cactaceae. Spesies ini memiliki habitus sukulen dengan
pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya filokladiom. Berdaun
majemuk dan berbentuk tereduksi menjadi duri, Ujungnya meruncing (accuminatus),
dengan pangkal daunnya roset batang, bagian tepi daun rata (entire) Perbungannya dengan jenis kelamin biseksual. Calix dan
stamennya lepas serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan
simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat
kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan
karpelnya apokarp, tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur
kurang dari satu tahun. Berbagai jenis kaktus telah lama
dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
3.
Celosia argentea (Jawer Ayam)

Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass :
Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili :
Amaranthaceae
Genus : Celosia
Spesies : Celosia
argentea
Deskripsi
tanaman :
Celosia argentea
adalah tanaman bunga dari famili Amaranthaceae
yang bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh dibagian kepala ayam
jantan, tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm,
pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di taman-taman atau halaman rumah
sebagai tanaman hias, batangnya tebal dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh
berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5 cm - 12 cm
dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan berwarna hijau
dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.[jenis
tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi
ada yang besar, sedang. bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat
banyak. (Anonim.
2009)
Morfologi
:
Celosia argentea (Jawer
Ayam) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family
Amaranthaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan monopodial, bentuk
penampangnya bulat, jenis daun majemuk,
duduk daun roset batang, bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), ujung daun Atenuatus, pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun
bergelombang (undulatus), pangkal daunnya kuneatus, bunga tunggal, Perbungannya umbela, simetri
bunganya aktinomorf,
bunganya muncul pada pucuk tangkai batang dengan
jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen pada bagian dasar
bersatu serta pistilumnya dinding ovaium terpisah. Ovariumnya superum dengn
simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat
kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan
karpelnya sinkarp, memiliki jenis buah majemuk dengan tipe plasenta basalis.
Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun.
Jengger ayam memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang,
menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
4.
Mirabilis
jalapa
(Bunga Pukul Empat)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subclass : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili
: Nyctaginaceae
Genus
: Mirabilis
Spesies : Mirabilis
jalapa
Deskripsi
tanaman:
Mirabilis
jalapa (Bunga Pukul Empat) merupakan Tanaman ini termasuk
familia Nyctaginaceae.
Tumbuhan ini merupakan tanaman hias. Bunganya mekar di sore hari dan kuncup
kembali menjelang siang. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Mirabilis
jalapa (Bunga Pukul Empat) adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Caryophyllales family Nyctaginaceae. Spesies ini memiliki
habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, jenis daun majemuk bifoliolatus, duduk daun
menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun rata
(entire), pangkal daunnya membundar (rotundatus), Perbungaan majemuk dengan bentuk bunga seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang sari enam, pipih,
merah, tangkai sari melengkung ke dalam. Jenis
kelaminnya biseksual calyx atau corolla perigonium, stamen atau benang sarinya
lepas, pistilum atau karpelnya stigma bersatu dengan ovarium inverum, simentri
bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceus, perlekatan karpel sinkarp, jenis
buah tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan kurang dari 1 tahun.
Khasiat bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) bersifat Anti inflamasi dan
Direutik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
5.
Hibiscus
rosasinensis
(Kembang Sepatu)

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dillenidae
Ordo : Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus rosasinensis
Deskripsi
tanaman:
Hibiscus rosasinensis
merupakan tanaman semak
famili Malvaceae
yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias
di daerah tropis
dan subtropis.
Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar
dan hibrida
bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Hibiscus
rosasinensis adalah salah satu contoh spesies dari
ordo Malvales family Moraceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola
percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris, jenis daun tinggal, duduk daun menyebar, bentuk
daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus), pangkal daunnya tumpul
(obtuse), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun bergerigi (serratus), bunga
tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, bunga sepatu memiliki
bentuk seperti lonceng dan letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang
panjang, mahkota bunga malekuk ke atas dengan jumlah mahkota 5 petal. Bentuk
mahkota bunganya bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, jadi pinggiran
mahkota itu seperri sobek-sobek, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua.
Pada bagian tengah bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur
keluar bunga dengan serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji
sehingga dalam Perbanyakan dengan bisa dengan stek batang atau biji. Tanaman
ini merupakan tanaman dengan distribusi seksnya monoceious. Peranan tanaman ini terletak pada Daun Hibiscus
rosasinensis yang berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk,
dan obat sariawan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
6.
Carica papaya (pepaya)

Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dillenidae
Ordo : Violales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies :
Carica papaya
Deskripsi
tanaman:
Carica papaya (pepaya)
merupakan Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan
basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak
berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya
dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya
menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi
dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris.
Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya
dipotong melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena
buahnya yang segar dan bergizi. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Carica
papaya (pepaya) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Violales
family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus herba, pola percabangan monopodial,
bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak, Daun pepaya merupakan jenis daun tunggal
menjari, bentuk daun bercangap dan memiliki bagian yang sudah lengkap yaitu
adanya pelepah atau upih daun, tangkai
daun dan helaian daun. Daun pepaya ini mempunyai bangun bulat atau orbicularis,
ujung daun meruncing (acuminatus),
tangkai daun panjang dan berongga, pangkal daun memerisai (peltatus)
dengan duduk daun menyebar, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa,
aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal
membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga
betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1
ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula
banyak, buah baka, dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium
inferum, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun, Daun
pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan
tradisional untuk menambah nafsu makan. (Tjitrosoepomo.
2009: 7-191).
7.
Momordica charantia (Pare)

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Dillenidae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies :
Momordica charantia\
Deskripsi
tanaman:
Momordica
charantia merupakan family Cucurbitaceae
adalah sejenis tanaman menjalar dengan buahnya panjang
bergerigi dan runcing ujungnya. Buahnya yang berasa pahit biasa diolah sebagai
sayur.
(Anonim. 2009)
Morfologi:
Momordica charantia adalah salah
satu contoh spesies dari ordo Cucurbitales family Cucurbitaceae. Spesies ini
memiliki habitus liana pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya
bulat, jenis daun tunggal, duduk daun
berselang - seling, bentuk daun tombak, ujung daun tumpul (obtuse), pangkal daunnya anak
panah (segittate), pertulangan menjari (palmate), tepi daun bergerigi
(serratus), bunga tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, Familia
yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan
sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus,
letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak
ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak
daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri
bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya
5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan
ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu
ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga
beruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula. Pare
sering digunakan sebagai obat penurun panas, obat diare, dan juga digunakan
untuk menangkal keracunan makanan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
VII.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Caryophillidae
dan Dinellidae merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2. Subclassis Caryophyllidae,
spesies yang telah diamati pada subkelas ini adalah Talinum
paniculatum (Ginseng), Opuntia
vulgaris (Kaktus), Celosia argentea (Jawer
Ayam), dan Mirabilis jalapa (Bunga
Pukul Empat) dan Subkelas Dillenidae
yang telah di amati adalah Hibiscus
rosasinensis (Kembang Sepatu), Carica
papaya (Pepaya), Momordica charantia (Pare),
3. Karakteristik subkelas Caryophyllidae adalah sebagian
besar herba
beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Perhiasan bunga secara
morfologi lebih komplek dan beragam, sedangkan
Subclassis
Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap
4. Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies subkelas Caryophyllidae ini memiliki kesamaan yaitu termasuk tanaman perdu dengan pola
percabangan simpodial. Jenis kelaminnya biseksual, ovariumnya superum hanya ada
beberapa yang inferum. Simetri bunganya aktinomorf dan rata-rata umur dari
tumbuhan ini adalah tahunan.
5. Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies dari
subkelas Dilleniidae memiliki khasiat dan kegunaan yang bermacam-macam,
terutama dalam kesehatan.
6. Ketujuh
family yang dibahas ini memiliki perbedaan dalam hal duduk daun yang dimiliknya
dengan pola pertulangan daunnya, perbungaannya, keadaan kaliks/korolanya,
karpel dan perlekatannya, posisi ovarium dan tipe plasentanya.
7. Ketujuh
family yang dibahas ini memiliki kesamaan dalam jenis kelamin tumbuhannya..
VIII.
Jawaban
1. Ciri
khusus pada Subclassis Caryophyllidae yaitu mempunyai perhiasan bunga secara
morfologi lebih kompleks dan beragam, sedangkan pada Subclassis Dillenidae
bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap.
2. Ciri-ciri
khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang
berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi
tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara
merawatnya yang mudah.
3. Kekhasan
bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang sempurna
yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4. Distrisbusi
seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis kelamin
sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci,
biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus
(pistillate, betina, uniseksual).
5. Peranan
tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai
rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan
tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai
ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kimball,
W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid
2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame.
Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM
Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/
plantae dan animalia (diakses 17 April 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar