Jumat, 22 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM IV BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIOPHYTA (Subclassis Rosidae)



LAPORAN PRAKTIKUM IV BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Rosidae)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJT5Niw_Vj3Aj7L_PbAicHS2OaBtNrlhOcYaSZoDGEUCM4YeWJv1burDJnDyX5ROu0ENz7LqsvIEe2_DUWq-IAiZVeoWeuQNzB05V1sf7wuZcbCDW9IY9nDlp3FxnDVFp4IeKDhk0XwIw/s200/logo-iain-syekh-nurjati.jpg



                                                                  Oleh:
                                               Nama                   : Khoirul Anam
                                               NIM                    : 1411161026
                                               Kelas                   : Biologi A
                                               Kelompok            : 3
                                               Semester              : IV
                                               Asisten                : 1. Rini Sulastri
                                                                              2. Zaenal Mustopa





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013

Acara Praktikum IV
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Rosidae)

       I.            Tujuan Praktikum
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Rosidae.
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Rosidae.
    II.            Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).

Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).

 

Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut (Kimball. 1987):

1.      Subclassis Rosidae

Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Rosidae mempunyai karakteristik stamen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal, ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal. (Asep. 2013: 15)
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Kimball. 1987) yaitu :
a.      Familia Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma. Contoh:  Ricinus communis (Jarak).
b.      Familia Rosaceae
Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida (Ros)
c.       Familia Rutaceae
Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung endosperma. Contoh: Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
d.      Familia Fabaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, herba. Daunnya tunggal atau majemuk; tersebar atau bergantian. Bunganya majemuk atau tunggal, zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu, petal 5 lepas berbentuk kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina); stamen 10 monodelphus atau diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1, apokarp, beruang 1, plasenta marginalis. Buahnya legumen (polongan). Contohnya; Arachis hipogaea (kacang tanah)
e.       Familia Myrtaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon, kulit batang mudah terkelupas. Daunnya tunggal, tampa stipula, tersebar, berhadapan atau bergantian. Bunganya kebannyakn tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1-banyak, ovarium inferum, plasenta aksilar atau sentralis. Buah tunggal, bacca, drupa atau nux. Contohnya : Psidium guajava (jambu batu)
f.       Familia Anacardiaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Daun tunggal atau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk, biseksual atau uniseksual, pentamer, stamen 5-10, sering terdapat staminodium, terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, ovarium superum atau semiinferum dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal, drupa. Contoh : Manggifera indica (mangga)
g.      Familia Caesalpinaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Caesalpinia berbatang simpodium dengan daun umumnya majemuk menyirip (majemuk pinnatus), atau menyirip ganda (majemuk bipinnatus), jarang sekali ditemukan tunggal atau beranak daun satu. Bunga nya majemuk tak terbatas (Racemosa), dengan bunga tersusun dalam tandan. Memiliki 5 daun kelopak (sepal), dengan 5 daun mahkota (petal) yang bebas yang artinya tidak ada yang berlekatan (dapat pula ditemukan jumlah daun mahkota (petal) kurang dari 5). Benang sari (stamen) kurang lebih berjumlah 10, bisanya bebas atau berlekatan, putik (pistillum) dengan satu daun buah (carpel). Buahnya berupa buah polong yang jika masak akan kering kemudian pecah. Buahnya juga dapat berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap. Biji dengan endoperm yang tipis atau tanpa adanya endosperm, lembaga besar. Contoh: Caesal pulcherima (kembang merak)
h.      Familia mimmosaceae
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain,  Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau banyak, Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol yang seringkali tanpak seperti satu bunga saja. Contoh: Mimosa pudica (putri malu)

 III.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat                                         B.  Bahan

1.      Lembar hasil pengamatan      1. Manggifera indica (mangga)

2.      Alat tulis                                2. Ricinus communis (Jarak)
     3. Rosa hybrida (Ros)
     4. Arachis hipogaea (kacang tanah)
     5. Psidium guajava (jambu batu)
     6. Citrus aurantifolia (jeruk nipis) 
     7. Caesal pulcherima (kembang merak)
     8. Mimmosa pudica (putri malu)


 IV.            Prosedur Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.      Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.




















    V.             
 VI.            Pembahasan
Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. devisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Rosidae, spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Ricinus communis (Jarak), Rosa hybrida (Ros), Arachis hipogaea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu batu), Manggifera indica (mangga), Caesal pulcherima (kembang merak), Mimmosa pudica (putri malu), Citrus aurantifolia (jeruk nipis). Berikut rincian pembahasannya:

1.      Psidium guajava (jambu batu)
Kerajaan    : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Psidum
Spesies            : Psidum guava
Deskripsi tanaman :
Psidium guajava (jambu batu)) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Jambu dapat diperbanyak dengan biji. (Anonim. 2009)
Morfologi tanaman :
Psidium guajava adalah salah satu contoh spesies dari ordo Myrtales family Myrtaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat, kulit batang mudah terkelupas, Daunnya pinnatus, tanpa stipula,  letak daun berhadapan atau bergantian (opposite), bentuk daunnya bulat telur lonjong (ovate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya membundar (rounded), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan memiliki pertulangan menyirip, Bunganya tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1, ovarium inferum, plasenta aksilar. Buah tunggal bacca. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
2.      Mimmosa pudica (putri malu)
Kerajaan          : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Magnoliopsida
 Subclass         : Rosidae
Ordo    : Fabales
Famili  : Mimmoceae
Genus  : Mimmosa
Spesies            : Mimmosa pudica
Deskripsi tanaman :
Mimmosa pudica (putri malu) adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. (Anonim. 2009)
Morfologi :
Mimmosa pudica (putri malu) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Mimmoceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pendek dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat, pada seluruh batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri yang menempel. Berdaun majemuk dengan duduk daunnya berhadapan(opposite), bentuk daunnya lonjong (elliptical) dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya runcing (accutus), bagian tepi daun rata (entire). memiliki bunga dengan mahkota (corolla) kecil yang bertajuk empat, dan memiliki calix yang sangat kecil. Bunga Mimosa pudica melekat pada bongkol. Pada bunga ini terdapat benang sari yang  terletak di terminal, berwarna ungu dengan jumlahnya banyak, sementara kepala putiknya di bawah. Adapun distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri khusus yang dimiliki oleh putri malu adalah mengatupkan daunnya jika terkena rangsangan. Putri malu memiliki potensi sebagai alternatif dalam kemoterapi terhadap kanker. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
3.      Manggifera indica (mangga)
Kingdom  : Plantae
Divisi       : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
 Subclass : Rosidae
Ordo        : Sapindales
Famili       : Anacardiaceae
Genus       : Manggifera
Spesies     : Manggifera indica (mangga)
Deskripsi tanaman :
Manggifera indica (mangga) adalah Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Genus Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah yang enak ada 16 species. Mangga yang kita makan sehari-hari (Anonim. 2009)
Morfologi :
Manggifera indica (mangga) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Sapindales family Anacardiaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun, jenis daun majemuk, duduk daun tersebar (alternatus), bentuk daun lanset (lanceolate), ujung daun runcing (accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse),  pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), bunga majemuk, Perbungannya simosa, simetri bunganya aktinomorf, Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000. Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua sedangkan yang lainnya steril. Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan berubah warnenya menjadi ungu p[ada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron, merupakan tumbuhan Berumah satu (monoecious). Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
4.      Rosa hybrida (Bunga Ros)
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Subclass       : Rosidae
Ordo             : Rosales
Famili           : Rosaceae
Genus           : Rosa
Spesies         : Rosa hybrida
Deskripsi tanaman:
Rosa hybrida (Bunga Ros) merupakan salah satu tumbuhan berbunga tumbuhan saka, tergolong dalam kumpulan Angiosperm. Bunga Mawar adalah satu bunga baru bagi bangsa Melayu dan merupakan satu kebudayaan asing yang baru bertapak di dunia Melayu.bunga mawar mempunyai bau harum,biasanya mawar kampung (damask rose)mempunyai bau yang paling kuat.Dalam kebudayaan barat, dan kini dalam kebudayaan Melayu, bunga Mawar melambangkan bunga cinta. (Anonim. 2009)



Morfologi:
Rosa hybrida (Bunga Ros) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rosales family Rosaceae. Spesies ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampangnya bulat berduri, daun dengan jenis daun majemuk (folium compositum), dengan filotaksis berhadapan (opposite) memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), dengan pertulangan daun menyirip (pinnatus) Tepi daun bergerigi (serrate) yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun jantung (cordatus). Dan untuk ujung daun bunga ini adalah meruncing (accuminatus), memiliki satu bunga yang terletak terminalis atau terletak pada ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan adalah  rasemosa berssimetri aktimorf. Memiliki mahkota (corolla) sebanyak 19 buah berwarna putih dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan Rosa alba memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya memiliki benang sari dan putik dengan jumlah yang  banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa disebut dioesius atau berumah dua. Yang menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri). (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
5.      Caesalpinia pulcheriman (kembang merak)
 Kingdom        : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo    : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies            : Caesalpinia pulcherima
Deskripsi tanaman:
Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Caesalpinia pulcheriman (kembang merak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Caesalpiniaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris,  memiliki daun daun majemuk menyirip tnggal (pinnatus) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposite), bentuk daun lanset terbalik (oblanceolate). memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate). Tepi daunnya rata (entire), dengan ujung daun terbelah dengan pangkal daun tumpul, memiliki bunga majemuk simetri bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa, letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan. Terdapat perhiasan bunga yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix) juga sebanyak lima buah berwarna orange. Banyak terdapat Stamen pada bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah. Dan distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong Tjitrosoepomo. 1985)
6.      Ricinus communis (Jarak)
Kingdom         : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
 Kelas  : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo    : Euforbiales
Famili : Euforbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies            : Ricinus communis
Deskripsi tanaman:
Ricinus communis (Jarak) merupakan tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Ricinus communis (Jarak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Euforbiales family Euforbiaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu, pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah.  Daun jarak merupakan jenis daun tunggal, bentuk daun beitoideus, letak daun tersebar, dengan pertulangan menjari, tepinya bercanggap menjari, ujung daun runcing (acutus), dengan pangkal daunnya seperti panah. Bunganya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
7.      Arachis hypogaea (kacang tanah)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
 Sub Kelas       : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Arachis
Spesies            : Arachis hypogaea
Deskripsi tanaman:
Arachis hypogaea  (kacang tanah) merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil, tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Arachis hypogaea  (kacang tanah) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Fabaceae. Habitus dari tanaman ini yaitu semak, dengan pola percaangan simpodial, bentuk segi penampangnya bulat dan mempunyai batang ukat serta mampunyai bulu-bulu halus dibagian batangnya. Macam daunnya yaitu daun majemuk, dengan filotaksisnya berhadapan (opposite), bentuk daunnya jorong atau oblong, dengan pertulangan menyirip (pinnate), tepi daunnya rata (entire), memiliki ujung daun membundar (rounded), pangkal daunnya tumpul (obtuse). Bunganya tunggal, simetri bunga zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu, petal 5 lepas berbentuk kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina), stamen 10 monodelphus atau diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1, apokarp, beruang 1, plasenta marginalis. Buahnya legumen (polongan). Ciri khas dari tanaman ini yaitu terdapat buah dibagian akarnya yang bisa dikonsumsi oleh manusia.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
8.      Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
 Kelas              : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies            : Citrus aurantifolia

Deskripsi:
Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa rasanya dengan lemon.Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. (Anonim. 2009)
Morfologi:
Citrus aurantifolia (jeruk nipis) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Sapindales family Rutaceae. Habitus dari tanaman ini yaitu semak, dengan pola percaangan simpodial, bentuk segi penampangnya bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajamdan mempunyai batang ukat serta mampunyai bulu-bulu halus dibagian batangnya. Macam daunnya yaitu daun majemuk, dengan filotaksisnya tersebar, bentuk daunnya lanset, dengan pertulangan menyirip (pinnate), tepi daunnya rata (entire), memiliki ujung daun runcing (accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse). Bunganya tunggal, perbungaan rasemosa dengan simetri bunga zygomorp, ermasuk bunga hermafrodit atau sering kita sebut bunga Banci dimana terdapat putik dan benang sari . Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang, aroma bunga  harum sehingga menarik lebah (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).











VII.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Rosidae  merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
2.      Subclassis Rosidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Ricinus communis (Jarak), Rosa hybrida (Ros), Arachis hipogaea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu batu), Manggifera indica (mangga), Caesal pulcherima (kembang merak), Mimmosa pudica (putri malu), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).
3.      Rosaceae (Rosa hybrida): Kebanyakan periginus dengan hypanthium bernektar. Sepal dan petal (warna mencolok) imbrikatus yaitu susunannya mirip seperti genteng (3-) 5 (-10).
4.      Mimmosaceae (Mimmosa pudica ): Perbungaan kapitulum yaitu bagian dasar bunga seperti kepala. Buah polongan atau legumen.
5.      Caesalpiniaceae (Caesal pulcherima): Petal 5 atau kurang tidak sama besar dan lepas. Stamen 10 yaitu 2 kali lipat dari jumlah sepal. Buah polongan (legum).
6.      Fabaceae (Arachis hipogaea): Petal berjumlah 5 berbentuk kupu-kupu (1 vexilum, 2 ala dan 2 carina). Buah polongan atau legumen.
7.      Myrtaceae (Psidium guajava): Petal 5 imbrikatus, lepas dan mudah jatuh. Kulit batang mudah terkelupas.
8.      Euphorbiaceae (Ricinus communis): Bunga uniseksualis yaitu bunga jantan berada di bawah bunga betina (satu tempat), stigma bercabang 3, bergetah putih.
9.      Anacardiaceae (Manggifera indica): Terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, yaitu pada mangga.
10.  Rutaceae (Citrus aurantifolia): Daun tanpa stipula, terdapat kelenjar minyak dan apabila terlihat arah menentang matahari maka akan terlihat jelas titik-titik terang.





DAFTAR PUSTAKA

Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim. 2009. Angiospermae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 17 April 2013).
Anonim. 2009. Plantae dan Animalia. http://educorolla6.blogspot.com/ plantae dan animalia (diakses 17 April 2013).













Tidak ada komentar:

Posting Komentar