LAPORAN PRAKTIKUM VII BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis Commelinidae dan
Zingiberidae)
Oleh:
Nama
: Khoirul Anam
NIM :
1411161026
Kelas
: Biologi A
Kelompok : 3
Semester : IV
Asisten : 1. Rini
Sulastri
2.
Zaenal Mustopa
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH
NURJATI
CIREBON
2013
Acara Praktikum VII
LILIOPSIDA
(Subclassis Commelinidae dan
Zingiberidae)
I.
Tujuan Praktikum
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Commelinidae dan Zingiberidae.
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan
yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Commelinidae dan
Zingiberidae.
II.
Landasan Teori
Magnoliophyta atau
angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
(Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
1. Subclassis
Commelinidae
Subkelas
Commelinidae pada umumnya berupa herba, sagat jarang yang berkayu, daun
pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar, bunga dengan
bagian-bagian kelipatan tiga, tidak membentuk sphandiks, biasanya tanpa sphata
yang jelas, nectar, stomata, pembuluh, dan endosperm beragam, perianthum
terdifferensiasi menjadi sepal dan petal pada beberapa familia perhiasan bunga
dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia
perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipatan 3, stamen pada umumnya 3
atau 6 jarang 1, 2 atau banyak, spesies yang perianthumnya tereduksi biasanya
terjadi pada spesies yang sudah beradaptasi dengan penyerbukan angin. Tumbuhan
ini mempunyai ovarium superior, pembuluh biasanya terdapat pada organ
vegetatife. Subkelas Commmelinidae
terdiri atas 7 ordo, 16 familia dan kurang lebih 15.000 spesies. (Asep, 2013:
27)
Family dari subclassis Commelinidae
yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell,
2000: 184) yaitu :
a.
Familia Commelinaceae
Familia Commeliniaceae
merupakan familia yang habitusnya berupa herba yang memanjat atau tegak, batang
sering membengkak pada nodus, daun tunggal, letak tersebar, mempunyai pelepah,
urat daun sejajar, bunga umumnya dalam perbungaan simosa, bunga biseksual,
simetri daun actinomorf atau zygomorf, kaliks 3 sepal, umumnya sepal, korolla 3
petal lepas, kadang-kadang bertaji atau bersatu dibawah, stamen 6,
kadang-kadang ada yang tereduksi, menjadi staminodia, filamen sering berambut,
ovarium superum, 3 karpel, 2-3 ruang, 1-beberapa ovula tiap ruang dan buah
kapsula. Pada familia Commelinaceae diwakili oleh tanaman Rhoeo discolor
b.
Familia
Cyperaceae
Familia Cyperaceae
merupakan familia yang secara umum berupa terna perenial yang menyukai habitat
yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat
perkembangbiakan vegetatif, batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian
bunga biasanya tidak bercabang, daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih
yang tertutup, biasanya tersusun sebagai roset akar, bunga kecil tidak menarik,
banci atau berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang berumah dua, tersusun
dalam bulir-bulir dengan bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung,
hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut jarang
mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang dari 3 dan jarang
lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan
celah membujur, bakal buah menumpang, biji dengan lembaga yang kecil dan
endosperm bertepung yang banyak. Pada familia Cyperaceae diwakili oleh tanaman Cyperus rotundus (Rumput Teki)
c.
Familia
Poaceae
Familia Poaceae atau
Gramineae merupakan familia yang berupa terna anual atau perenial,
kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi, batang dengan posisi yang
bermacam-macam. Daun umumnya terdiri atau helaian, upih, dan lidah-lidah,
jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya banci,
kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil dan tidak menarik, tiap bunga terdapat
dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini disebut “Palea inferior“ kelopak
telah berubah menjadi badan yang disebut “Palea superior“ terdiri atas 2 daun
kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas
2 daun mahkota ( Jarang 3 ), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik
kecil dan dapat membengkak dan dinamakan “Iodicula“ benang sari 1-6 jarang
lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka
dengan celah membuju, bunga demikian ini disebut bunga semu “Floret“ yang
terpisah–pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada
suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2
daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya disebut “Gluma“ satu floret atau
lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, buah biasanya seperti buah padi
“Caryopsis“, yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan kulit
buah, jarang berupa buah keras, biji dengan endosperm. Untuk familia Poaceae
ini diwakili oleh tanaman Oryza sativa (Padi)
2. Subclassis Zingiberidae
Subkelas
Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga
dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual
dan ada juga yang uniseksualm ada Hypogin tetapi sebagian besar Epygin. Stamen
berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja
yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi Stamenodium yang
petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang
beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia,dan kurang lebih
3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo
Zingiberales. Kedua ordo kurang lebh mempunyai jumlah spsies yang sama akan
tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae.
Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae,
Musaceae, Lowiaceae, Zingiberacea, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
Famili Streliziacecae, Marantaceae, Lowiaceae, dan Costaceae (Asep, 2013: 27)
Family dari subclassis Zingiberidae yang akan kita bahas
dalam kegiatan praktikum ini adalah 5 Family (Campbell, 2000:
186) yaitu:
a.
Familia Bromeliaceae
Terna jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang mirip
rumput, bunga banci karena adanya reduks, kadang-kadang berkelamin tunggal,
aktinimorf atau zigomorf, berbilangan 3 jarang berbilangan 2, mempunyai 2
lingkaran hiasan bunga yang sama, kadang-kadang hiasan bunga dapat
dibedakan dalam kelopak dan mahkota.Benang
sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering berkurang, kadang-kadang hanya
terdapat satu benang sari. Bakal buah dengan bakal biji yang atrop atau
anatrop, buah dengan biji yang mempunyai endosperm bertepung. Untuk
familia Bromeliaceae ini diwakili oleh tanaman Ananas sativus (Nanas)
b.
Familia Musaceae
Terna yang besar, sering dengan batang semu yang terdiri
atas upih daun yang balut membalut,dengan daun yang lebar,bangun jorong atau
memanjang,ibu tulang tebal,beralur di sisi atasnya,jelas berbeda dari
tulang-tulang cabangnya yang menyirip.Bunga banci atau berkelamin tunggal,
zigomorft, tersususn dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung
yang besar dan berwarna menarik. Untuk familia Musaceae
ini diwakili oleh tanaman Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
c.
Familia Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah
salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan tumbuhan tahunan, batang
semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dau baris pada sisi yang
berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua
baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning
atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya
untuk pembungkus. Untuk familia Heliconiaceae ini diwakili oleh tanaman Heliconia metalica (Pisang Hias)
d.
Familia
Zingiberaceae
Tanaman ini merupakan
tanaman herba berbatang semu, berdaun lebar dengan pelepah daun yang membungkus
batang, namun beberapa spesies diantaranya ada yang mencapai tinggi hingga 8
meter. Semua kelompok dari tanaman ini memiliki batang yang berasal dari rizom
yang tumbuh horisontal di bawah tanah yang memiliki akar dan daun. dengan bunga
yang beruma satu. Untuk familia Zingiberacea ini diwakili oleh tanaman Zingiber officinale (Jahe)
e.
Familia
Cannaceae
Terna
besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi.
Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu
tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci,
zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik,
tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas
kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas
tersusun seperti genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah
dengan kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya, berupa buah kendaga yang
membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol.
Biji banyak, bulat, endosperm keras, dan lembaga kecil. Untuk familia Cannaceae
ini diwakili oleh tanaman Canna indica (Bunga
Tasbih)
III.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat B. Bahan
1. Lembar
hasil pengamatan 1. Rhoea
discolor
2. Alat tulis
2. Cyperus rotundus
(Rumput
Teki)
3. Oryza sativa (Padi)
4. Ananas
sativus (Nanas)
5. Musa
paradisiaca (Pisang Ambon)
6. Heliconia
metalica (Pisang Hias)
7. Zingiber
officinale (Jahe)
8. Canna
indica (Bunga Tasbih)
IV.
Prosedur Kerja
1. Habitus, pola percabangan, dan
bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2. Filotaksis, komposisi, pertulangan,
bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3. Bunga di amati dan dibandingkan pada
komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4. Perhiasan dan alat kelamin bunga
pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5. Bagian – bagian tumbuhan seperti
percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan
pistilumnya diamati dan diberi nama.
V.
VI.
Pembahasan
Liliopsida
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup
sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida
yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Commelinidae, family dan spesies
yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family Commelinaceae: Rhoea discolor, Family Cyperaceae: Cyperus
rotundus (Rumput Teki), Poaceae: Oryza sativa (Padi), sedangkan
Subclassis Zingiberidae, family dan
spesies yang akan dibahasnya adalah Family Bromeliaceae: Ananas sativus (Nanas), Musaceae: Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconiaceae: Heliconia
metalica (Pisang Hias), Zingiberaceae: Zingiber officinale (Jahe), dan Cannaceae: Canna indica (Bunga Tasbih). Berikut rincian pembahasannya:
1. Rhoea
discolor
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoea
Spesies : Rhoea discolor
Deskripsi
tanaman :
Rhoea discolor
memiliki beberapakarakteristik yang tidak banyak ditemukan pada tanaman lain,
seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya yang
berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna
ungu pada sisi abaksial daunnya (Anonim, 2013)
Morfologi
tanaman :
Rhoea discolor
adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Commelinaceae.
Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta
segi penampang batangnya bulat, batang sesungguhnya tidak langsung nampak, yang
terlihat dari kenampakan morfologi batangnya adalah bukan batang sesungguhnya
yang merupakan perlekatan helaian daun memeluk batang. (Tjitrosoepomo, 2009:
76) Daunnya majemuk, letak daun roset batang (equitant), bentuk
daunnya lanset (lanceolate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya
rompang, bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pertulangan sejajar
(parallel), jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada
daun tidak lengkap, karena hanya terdiri atas helaian daun (lamina) saja, jenis
daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor adalah Hipsofil
(hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar perbungaan
dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman dan berwarna ungu
muda. Sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar
serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunganya majemuk, dengan
karangan bunganya pleochasial, dan simetri bungaya aktinomorf, termasuk dalam
bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), dimana bunga yang lengkap
tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium tersusun
atas Calyx berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna putih dan sangat
tipis berbentuk segitiga kecil dan Corolla berjumlah 3 helaian daun mahkota
yang berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran daun
kelopak (Sepala) sedangkan organ generative tersusun tersusun atas
Androecium dan Gynaecium. Benang sari diplostemon dan putiknya sinkarp,
distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman ini
adalah rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti
batuk, anti diare dan membersihkan darah. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
2.
Cyperus rotundus (Rumput Teki)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus
rotundus
Deskripsi
tanaman :
Cyperus rotundus (Rumput
Teki) merupakan Tanaman yang tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit
terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan
rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang
susah diberantas.
(Anonim, 2013)
Morfologi :
Cyperus
rotundus (Rumput Teki) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Commelinidae family Cyperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba
dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya pipih, batang
semu. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal berpelepah dengan duduk daunnya
roset akar (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan
pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan
pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire),
permukaan daun berjendul, Berakar
Rhizome
membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20) Bunga
majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk
rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang
dari perbungaan, cabang pertama 3 - 9 terpencar, spikelet runcing, 10 - 40
bunga, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip,
tepi bening (Hialin), benang sari 1-3, kepala sari coklat muda, putik bakal
buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3, distribusi seksnya
monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas,
sedikit pahit dan manis, dan berkhasiat untuk mengobati gangguan saluran
pencernaan (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
3. Oryza sativa (Padi)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Poaceales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza
sativa
Deskripsi
tanaman :
Oryza sativa (Padi) adalah satu daripada
tanaman
bijirin
dan merupakan makanan ruji bagi ramai penduduk dunia termasuk di Asia, padi sawah atau padi
bendang adalah jenis padi yang paling banyak di tanam kerana dapat mengeluarkan
hasil yang tinggi. Padi sawah memerlukan penggunaan air dan baja yang banyak serta
perlu ditanam dengan cara yang teratur. (Anonim, 2013)
Morfologi :
Oryza sativa (Padi) adalah salah
satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Poaceae. Spesies ini
memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang
batangnya pipih, batang tersusun dalam rangkaian beruas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu
dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus),
ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres) (Tjitrosoepomo, 2009: 76)
Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya
lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse),
bagian tepi daun rata (entire), daun terdiri dari helaian daun (lamina) dan
pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang, pada berbatasan antara daun dan
pelepah daun terdapat lidah daun (ligula), didalam ketiak daun terdapat kuncup
yang tumbuh menjadi batang. Berakar
Rhizome
membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20) Termasuk
bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap panicula
terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica terdiri
dari satu atau lebih bunga disebut flosculus,
sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut
rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2
sekat kelopak yang besar disebut lemmadan
ukuran yang lebih kecil disebut palea,
dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma
II, alat kelamin terdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai
sarinya pendek dan tipis, putik mempunyai 2 buah tangkai dengan kepala putik
yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum
seperum dan carpellum 2
buah, distribusi seksnya monoceus, termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut
biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi. Dari
semua bagian padi dapat memberikan manfaat-manfaat yang berguna bagi kesehatan.
(Tjitrosoepomo, 2009: 122)
4.
Ananas
sativus (Nanas)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas sativus
Deskripsi
tanaman:
Ananas sativus (Nanas)
merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan
Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae).
Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas
dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini
kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Ananas sativus (Nanas)
adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Bromeliaceae.
Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta
segi penampang batangnya bulat, batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga,
tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena
disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah merupakan
perpanjangan batang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk
daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate)
dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan
pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun bergerigi
(serrate), daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar
menjadi pelepah, helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang, Akar nanas
dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran
yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar
serabut (monocotyledonae). (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk
tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai
panjang. Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga
bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan
di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar
5-10 kuntum. Buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah
sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam
perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix). Nanas
dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generative, cara vegetatif
digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek
batang, cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang
digunakan). Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh
penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang
darah. (Tjitrosoepomo. 2009:
122)
5.
Musa
paradisiaca (Pisang
Ambon)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Musales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa
paradisiaca
Deskripsi
tanaman:
Musa paradisiaca (Pisang
Ambon) merupakan nama umum yang di berikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musacea. Pisang ambon menurut ahli sejarah berasal
dari daerah Asia Tenggara termasuk juga Indonesia. Pisang dapat ditanam
didataran rendah hangat bersuhu 21-32 derajat celcius dan beriklim lembab. (Anonim,
2013)
Morfologi:
Musa paradisiaca (Pisang
Ambon) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Musaceae.
Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta
segi penampang batangnya bulat tegak, pisang berbatang sejati berupa umbi
batang yang berada didalam tanah, batang sejatinya bersifat keras dan memiliki
titik tumbuh (mata tunas) yang akan menghasilkan daun dan bunga pisang.
(Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang
(equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan menyirip
(pinnatus), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul
atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), memiliki tangkai panjang
berkisar antara 30-40 cm, bersifat agak keras dan kuat serta mengandung banyak
air, kedudukan daun agak mendatar dan letaknya lebar daun pisang memiliki
lapisan lilin pada permukaan bagian bawahnya. berakar serabut dan tidak memiliki akar tunggang
yang tumbuh pada umbi batang, terutama pada bagian bawah. (Dasuki, 1992: 20)
Bunga tanaman pisang berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujung runcing,
pisang yang baru muncul, biasa disebut jantung pisang, terdiri dari tangkai
bunga, daun penumpung, daun pelindung bunga dan mahkota bunga, distribusi
seksnya monoceus. Pisang merupakan sumber vit C, B, kalsium, protein, dan juga
lemak yang cukup. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
6. Heliconia
metalica (Pisang
Hias)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia metalica
Deskripsi
tanaman:
Heliconia metalica (Pisang
Hias) merupakan salah satu suku anggota tumbuhan berbunga, tahunan, batang
semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dua baris pada sisi yang
berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua
baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning
atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya
untuk pembungkus. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Heliconia
metalica (Pisang Hias) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus
herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat
pipih, batang semu,
terdiri dari pelepah daun, berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009:
76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk
daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan menyirip (pinnatus),
ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang
(obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daging daun adalah seperti kertas karena tipis tetapi cukup
tegar, permukaan daunnya adalah licin berselaput lilin, berakar
serabut dan berwarna putih. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak
daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda
lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota
membantuk tabung kuning, tenda bunga merah, distribusi seksnya
monoceus. Heliconia metalica berkhasiat sebagai obat sakit mencret.
(Tjitrosoepomo. 2009: 122)
7.
Zingiber
officinale (Jahe)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber
officinale
Deskripsi
tanaman:
Zingiber officinale (Jahe)
merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat, rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah, rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
(Anonim, 2013)
Morfologi:
Zingiber officinale (Jahe) adalah salah
satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies
ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi
penampang batangnya bulat pipih, batang semu. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun
tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset
memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parellel), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse),
bagian tepi daun rata (entire), tangkai daun berbulu halus. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. (Dasuki, 1992: 20) Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk
bulat telur, gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna
hijau kekuningan, bibir bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah
dua, distribusi seksnya monoceus. Zingiber officinale merupakan tanaman
rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
(Tjitrosoepomo. 2009: 122)
8.
Canna
indica (Bunga
Tasbih)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subclass : Zingiberidae
Ordo : Cannales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica
Deskripsi
tanaman:
Canna indica (Bunga
Tasbih) merupakan tanaman yang tergolong tanaman luar dengan nama latin Canna indica. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan
dan pegunungan walau tak jarang dijadikan tanaman hias di pekarangan dan taman kota, karena
memiliki bunga yang mempesona. dan teryata dibalik pesona aneka warnanya bunga
kana memiliki daya penyembuhan yang luar biasa. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Canna
indica (Bunga Tasbih) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus
herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat
pipih, batang semu,
permukaan batang rata (laevis), batang berdaging, muncul
dari rimpang, mempunyai nodus,
internodus, batang berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009:
76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk
daunnya lanset (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parellel), ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse),
bagian tepi daun rata (entire), merupakan daun tidak lengkap terdiri dari lamina dan vagina. Sistem perakarnnya serabut (adix adventicia), dengan akar rimpang (rhizoma). (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga majemuk dalam
karangan bunga berbentuk tandan (rasemosa),
dan simetri aktinomorf, bunga muncul pada ujung batang, termasuk bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri
dari benang sari 4 steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota
bunga disebut stamenidium,
putik berbentuk pipih, letak ovarium
inferum, yang terdiri dari 3 carpellum,
3 loculus, 3 ovulum, letak ovarium axilaris, terdapat perhiasan bunga berupa corolla 3 petal lepas, calyx 3
sepal lepas.,
distribusi seksnya monoceus. Bunga tasbih berkhasiat
untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini
juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan,sakit kuning, batuk darah,
radang kulit bernanah, dan lain sebagainya. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
VII.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Commelinidae
dan Zingiberidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2. Subclassis Commelinidae,
spesies yang telah diamati pada subkelas ini Rhoea discolor, Cyperus
rotundus (Rumput Teki), dan Oryza sativa (Padi), sedangkan
Subclassis Zingiberidae, spesies yang
telah diamati adalah Ananas sativus (Nanas),
Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconia metalica (Pisang Hias), Zingiber officinale (Jahe), dan Canna indica (Bunga Tasbih).
3. Rhoea discolor
dari family Commelinaceae: Habitus herba,
batang semu, daunnya tunggal, warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun
( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi
adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya, akar serabut, termasuk
dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus).
4. Cyperus rotundus
(Rumput
Teki) dari family Cyperaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal
dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya serabut, Bunga majemuk
dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk rata
tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen.
5. Oryza sativa (Padi) dari family Poaceae: Habitus herba, batang
semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya
serabut, Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga
yang disebut spica, setiap spica terdiri dari satu atau lebih
bunga disebut flosculus, sumbu
utama tempat melekatnya spicula disebut
rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2
sekat kelopak yang besar disebut lemmadan
ukuran yang lebih kecil disebut palea,
dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma
II.
6. Ananas sativus (Nanas)
dari family Bromeliaceae:
Habitus berupa pohon, batang semu, daun tunggal dengan filotaksis roset batang (equitant),
akar
serabut, Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya
terminal dan bertangkai panjang, buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan
gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit
buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol
(spadix).
7. Musa paradisiaca
(Pisang
Ambon) dari family Musacea: Habitus
herba, batang sejati, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang
(equitant), tangkai daun mengandung air, akarnya serabut, bunga tanaman pisang
berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujung runcing, pisang yang baru muncul biasa
disebut jantung pisang.
8. Heliconia
metalica (Pisang Hias) dari family Heliconiacea: Habitus herba, batang semu, jenis
daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak
daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda
lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota
membantuk tabung kuning, tenda bunga merah.
9. Zingiber
officinale (Jahe) dari family Zingiberacea: Habitus herba, batang semu, jenis
daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat, Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur, gagang
bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna hijau kekuningan, bibir
bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah dua.
10. Canna indica (Bunga
Tasbih) dari family Cannacea: Habitus
herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang
(equitant), akarnya serabut, bunga
majemuk dalam karangan bunga berbentuk tandan (rasemosa), dan simetri aktinomorf, bunga muncul pada ujung
batang.
VIII.
Pertanyaan
1. Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Commenilidae dan
Subclassis Zingiberidae?
Ciri
khusus dari tumbuhan yang termasuk pada subclassis Commelinidae pherantiumnya
terdeferensiasi menjadi sepal dan petal, dimana pada beberapa family menjadi
tereduksi, dan pada subclassis Zingiberidae mempunyai karaktersitik
perianthiumnya berkembang dengan baik, dimana dengan sepal yang biasanya
berdiferensiasi menjadi petal
2. Jelaskan
persamaan dari Cyperaceae dan Poaceae?
Persamaan
dari kedua family, yaitu Cyperaceae dan Poaceae adalah pada bentuk daunnya yang
garis.
3. Apa
perbedaan spikelet dan floret?
Perbedaan
dari spiket dan floret adalah, dimana floret bentuk pada daun yang menggaris
sedangkan spiket adalah bagian dari floret atau garis-garis daunnya.
4. Apa
persamaan Musaceae dan Heliconaceae?
Persamaan
family Musaceae dan Heliconiaceae adalah sama-sama mempunyai daun yang
berbentuk pelepah.
5. Jelaskan
kekhasan Canna indica?
Kekhasan
dari Canna indica adalah pada
bunganya yang mempunyai warna yang menarik.
6. Tuliskan
dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Sub kelas Zingiribidae yang berperan
sebagai bumbu dapur sekaligus obat ?
Zingiber officinale,
Pada dasarnya, manfaat jahe lebih dari sekadar bahan tambahan dalam resep
makanan. Selama bertahun-tahun banyak orang memanfaatkan jahe untuk proses
penyembuhan secara alami. Jahe dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit,
seperti mual dan masalah pencernaan. Sebagai rempah-rempah alami, jahe telah
ada sejak 2.500 tahun lalu dan berasal dari Asia Tenggara, manfaat jahe lainnya
adalah dapat menurunkan kolesterol, mengobati mabuk perjalanan, perut kembung,
membuat diare berhenti, dan tentu saja menyegarkan bau mulut. Ramuan akar jahe
juga mampu meningkatkan aliran empedu dan meningkatkan sistem kardiovaskular.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid
2. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung : Pusat Ilmu Hayati ITB.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame.
Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM
Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Anonim. 2013. Bunga Tasbih. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_tasbih (diakses
tanggal 16 Mei 2013).
Anonim.
2013. Nenas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nenas (diakses tanggal 16 Mei 2013).
Anonim. 2013. Pisang Ambon. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang_ambon (diakses tanggal 16 Mei
2013).